23 Agustus, 2009

TOMMY SOEHARTO SIAP PIMPIN GOLKAR, PERSIAPAN PILPRES 2014



Musyawarah Nasional Partai Golkar yang rencananya akan di gelar pada bulan Oktober 2009 ini telah memunculkan beberapa nama kandidat Ketua Umum Partai Pohon Beringin. Semula nama yang muncul ada Aburizal Bakrie (Ical), Surya Paloh dan Yudhi Crhisnandi yang dari awal sudah siap maju ke arena Munas. Nama Ical merupakan kandidat terkuat karena merupakan sosok yang telah berpengalaman di pemerintahan. Dia pernah menjabat sebagai Menko Perokonomian walau hanya seumur jagung dan paling lama menjabat sebagai Menko Kesra di era pemerintahan SBY – JK. Selain itu Ical juga dikenal sebagai salah seorang terkaya di Indonesia bahkan pernah menduduki peringkat 1 terkaya di Indonesia dan memiliki berbagai jenis usaha. Nama Surya Paloh merupakan nama lain yang menguat ke arena Munas. Surya Paloh juga tak kalah tajir dibandingkan Aburizal Bakrie karena memiliki kerajaan bisnis media besar di Indonesia. Namun nama Surya Paloh kurang menjual di pasaran karena aksinya kurang dikenal masyarakat. Surya Paloh hanya seorang pebisnis yang belum pernah masuk ke jajaran pemerintahan. Nama lain yang muncul merupakan representasi dari kalangan muda Partai Golkar. Hal itu melekat pada kandidat Yudhi Chrisnandi. Setelah namanya meroket sebagai salah seorang yang ikut mencalonkan dirinya sebagai calon presiden pada Pemilu lalu, kini Yudhi maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar.

Namun bursa Ketua Umum Partai Golkar kembali ramai sejak Hutomo Mandala Putra, Pangeran Cendana yang merupakan putra bungsu mantan Presiden Soeharto menyatakan siap maju sebagai Ketua Umum partai Golkar. Majunya Tommy Soeharto sebagai kandidat ketum partai golkar ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan. Tidak sedikit yang sinis dan ada juga yang senang. Ini semua tak lepas dari berbagai kepentingan masing-masing orang. Kalangan yang sinis beranggapan bahwa Tommy Soeharto tidak layak menjadi ketum dikarenakan track record dirinya. Bisa dibayangkan jika seorang pemimpin partai pernah terlibat criminal pembunuhan, koruptor, dan pebisnis kotor. Apa jadinya partai Golkar jika dipimpin oleh orang seperti itu. Apa kata dunia, namun para pemimpin di Indonesia tidak sedikit yang terlibat criminal seperti Nurdin Halid, Syahril Sabirin, Ahmad Sujudi, dan lainnya. Majunya Tommy Soeharto sebagai kandidat ketum Golkar diperkirakan persiapan dirinya untuk memperebutkan kursi RI1 di tahun 2014 nanti. Jika benar sinyalemen ini maka pada tahun 2014 nanti ada 2 kandidat capres dari Cendana yakni Tommy Soeharto dan Prabowo Subianto (baca juga tulisan saya calon-calon pemimpin masa depan Indonesia).

Sepertinya bangsa Indonesia telah terserang penyakit amnesia sejarah alias lupa ingatan. Lupa atas segala kejahatan yang telah dilakukan pemimpinnya asalkan dia punya duit banyak. Alangkah sedihnya hatiku.

Hutomo Mandala Putra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Tommy Soeharto

Hutomo Mandala Putra (lahir pada tahun 1962;[1] lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto) adalah putra mantan Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto. Dari tahun 2002 hingga 2006, ia dipenjara atas merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 26 Juli 2001, kepemilikan senjata api dan amunisi, dan sengaja melarikan diri.

Tommy ditangkap pada November 2001 dan mulai menjalani hukumannya sejak 16 Agustus 2002. Awalnya Tommy mendekam di Lembaga Permasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, namun sejak 3 April 2006, ia dipindahkan ke Lembaga Permasyarakatan Narkotika Cipinang.

Pada Juni 2005, Mahkamah Agung meringankan hukuman Tommy dari 15 tahun menjadi 10 tahun. Sejak divonis pada tahun 2002 hingga November 2005, Tommy juga telah mendapatkan remisi sebanyak enam kali, yang jika ditotal berjumlah 20 bulan, termasuk remisi lima bulan pada peringatan Kemerdekaan Indonesia dan 6 minggu pada perayaan Idul Fitri pada tahun 2006. Dengan potongan itu, Tommy yang seharusnya bebas pada 2011, keluar dari penjara pada Oktober 2008.

Ia dibebaskan bersyarat pada 30 Oktober 2006 dan diharuskan untuk mengikuti pengawasan dan pembinaan di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Salemba hingga masa hukumannya berakhir.

Tommy menikah dengan Ardhia Pramesti Regita Cahyani ("Tata") pada tahun 1997. Dari pernikahan tersebut pasangan ini memperoleh dua anak: Dharma Mangkuluhur dan Gayanti Hutami. Tata dan Tommy resmi bercerai pada September 2006.

Tommy pernah juga menjadi seorang pereli.

[sunting] Catatan kaki

  1. ^ Tanggal lahir tidak pasti; ada yang menyebut 12 Agustus namun ada pula sumber yang menyebut 15 Juli

[sunting] Pranala luar



Tidak ada komentar: