31 Agustus, 2009

MALAYSIA TAMBAH PASUKAN DIPERBATASAN DENGAN INDONESIA



Itulah headline berita hari ini di Koran Banjarmasinpost. Berita ini merupakan liputan lapangan di perbatasan di pulau Kalimantan. Perbatasan memang sangat vital dalam menangkal masuknya tentara asing ke wilayah suatu Negara. Namun penambahan personel militer ditengah suasana yang panas dapat diartikan bahwa “siap perang” terhadap tetangga.

Maraknya klaim Malingsia terhadap beberapa produk budaya Indonesia seperti lagu rasa sayange dari Ambon, Rendang dari Minang, Keris dan batik dari Jawa, Tari pendet dari Bali dan yang lainnya (sumber dari kompas) membuat hubungan masyarakat kedua Negara panas. Hubungan ini memang belum merusak hubungan kenegaraan yang masih terjalain baik walau ada desakan dari berbagai kalangan agar Indonesia memutuskan hubungan diplomatic dan menarik TKI dari Malingsia.

Kesiapan perang Negara tetangga tersebut bukan hanya dari segi penambahan pasukan militer di perbatasan namun juga perekrutan warga sipil untuk bela Negara. Laskar wathaniyah itulah nama kumpulan warga sipil yang menjaga perbatasan di Malingsia. Celakanya lagi dalam laskar wathaniyah ini banyak bergabung warga Negara Indonesia karena iming-iming gaji yang besar. Apa jadinya mereka kalau benar-benar terjadi perang antara kita dan Negara Malingsia. Bisa-bisa tentara kita bertempur dengan WNI yang ada dalam laskar wathaniyah tersebut. Sebaiknya pemerintah member I perhatian terhadap laskar sipil di perbatasan ini.

Sejauh ini pemerintah Indonesia hanya menambah personel militer di perbatasan karena maneuver Negara tetangga. Sepertinya jika ada pemicu maka perang sudah tidak dapat dielakkan lagi. Kita bangsa Indonesia harus bersiap-siap untuk bela Negara. Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa pejuang yang semangat patriotismenya mampu mengusir penjajah Belanda walau hanya dengan bambu runcing. Mari kita tegakkan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada yang mampu menyatukan kepulauan Nusantara. Kita pasti MENANG.

Tidak ada komentar: