09 Oktober, 2009

KAKAK BERADIK BOOMBER DI INDONESIA TELAH TEWAS





Syaefudin Zuhri dan kakaknya Muhammad Syahril tewas dalam pengerebekan di Ciputat. Tewasnya SZ dan MS menambah panjang daftar teroris yang tewas dilumpuhkan tim densus 88 antiteror. Menyusul suksesnya polisi melumpuhkan Noordin M Top, Urwah, Ario dan Susilo beberapa waktu lalu di Solo simpul jaringan teroris pimpinan Noordin semakin terurai. Satu persatu jaringannya terungkap bahkan Aris yang merupakan pengawal Noordin menyerahkan diri ke aparat kepolisian.

teroris

teroris

Seperti nyali para teroris sudah mulai menciut karena kehilangan pimpinan kharismatik Noordin M Top dan Dr. Azhari. SZ dan MS dinyatakan tewas dalam pengerebekan di Ciputat.

Syaifudin Zuhri (SZ) dan kakaknya, Syahrir, tempat persembunyiannya terungkat setelah pihak kepolisian berhasil menangkap Fajar yang merupakan adik kandung kedua buronan. Sebelumnya polisi juga berhasil menembak mati Ibrohim yang merupakan ipar dari para tersangka teroris ini. Sampai saat ini teroris memang selalu melibatkan keluarga terdekat dalam jaringannya. Kita masih ingat dengan trio maut boomber Bali yakni Ali Gufron alias Muklas, Ali Imron dan Amrozi yang juga merupakan saudara kandung.

Beberapa keterangan yang didapat oleh wartawan dan kepolisian tentang perilaku SZ dan MS ditempat kosnya sebelum di tembak mati.

“Mereka baru mengontrak 1 bulan. Kalau pergi pagi sekitar subuh dan kalau pulang malam sekitar pukul 22.00-an,” jelas Baharudin, salah satu penyewa kos saat ditemui di TKP, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (9/10/2009).

Kamar berukuran 2×3 meter itu ada kamar mandi di dalam, dan biasanya disewa para mahasiswa.

“Sewa kamar Rp 432 ribu/bulan,” tambah Baharudin.

Penampilan sehari-hari salah seorang di antara mereka bahkan tidak pernah kelihatan. “Di kamar itu ada 2 orang, tapi saya hanya bertemu dengan 1 orang, mengaku bernama Soni, orangnya tidak gemuk, ukurannya sedang,” jelas Baharudin. Soni diduga adalah Syaifudin.

Baharudin menambahkan, dalam penampilan pun tidak terlihat seperti penampilan pelaku teror yang berjenggot atau berpeci.

“Mereka biasa saja,” tambah Baharudin.

Rumah kos dua lantai itu memiliki 20 kamar, Baharudin di kamar 15, sedangkan SZ dan Syahrir di kamar 14. “Kamar mereka tidak pernah terbuka, selalu tertutup,” ujar Baharudin.

Tidak ada komentar: