25 Juni, 2009

DEBAT CAPRES RI 2009, PENDIDIKAN POLITIK YANG BERHARGA


Debat capres 2009 putaran pertama yang disiarkan serentak oleh berbagai stasiun televise seperti TVOne, MetroTv, Trans7, dan TransTv sungguh tontonan yang mendidik bagi bangsa Indonesia. Disini para capres saling memberikan statement tentang visi dan misi mereka jika nanatinya terpilih sebagai Presiden RI untuk masa bakti 2009 -2014. Dari ketiga capres yakni ibu Mega, Pak SBY, dan Pak JK maka saya pribadi tanpa tendensi politik apapun berani mengatakan bahwa bintang pada acara debat capres itu adalah Pak JK.


Ada beberapa point yang membuat JK menjadi pilihan favorite saya pada acara itu yang pertama, JK merupakan capres yang berani menyalami peserta lain yang telah berada didepan duluan dimulai dari menyalami Bu Mega lalu Pak SBY. Hal ini tidak dilakukan SBY padahal Ibu Mega peserta pertama yang sudah ada didepan. Kedua, dari ketiga peserta debat terlihat JK yang paling santai, tidak ada beban, dan menghibur. Ini disebabkan karena JK masih tetap menjaga hubungan baik dengan kedua peserta yang lain, baik itu Ibu Mega maupun SBY. Ketiga, JK juga berani mengakui bahwa dia dulunya pernah menjadi pembantu Ibu Mega sebagai Menko Kesra yang pernah membantu Ibu Mega dalam permasalahan TKI maupun TKW di luar negeri. Begitu juga JK mendukung pendapat SBY dalam hal belum disahkannya UU TIPIKOR oleh DPR RI karena beliau masih Wapres SBY. Disinilah letak kelebihan JK karena kebesaran hatinya berani mengakui bahwa dia pernah menjadi bawahan. Keempat, pada saat diberikan kesempatan untuk menutup acara debat dengan sangat cerdik dia mengunakannya untuk menyampaikan serangan manis terakhir dengan menyatakan bahwa “Pemerintahan Pro Rakyat Bu Mega telah Dilanjutkan oleh SBY maka jika diberikan kesempatan menjadi Presiden maka JK akan melakukannya dengan Lebih Cepat dan Lebih Baik.”


Namun ada yang kurang memuaskan dalam acara debat tersebut yaitu debat kusir para komentator acara dan tim sukses capres. Sangat memalukan jika para kandidat presiden sendiri begitu kompak dan santun satu sama lain dalam mengomentari kandidat lain. Sedangkan para komentator dan tim sukses merasa seakan lebih “tahu” dan merasa dialah pemilik acara tersebut. Selain itu tim sukses masing-masing capres berusaha saling membuka keburukan-keburukan capres lainnya tanpa merasa bersalah sama sekali. Saya tidak tahu persis apakah debat capres di AS dan Negara lain juga seperti itu, padahal ini sangat memalukan. Selain itu acara ini kurang sreg ditonton karena banyaknya iklan di acara debat tersebut sehingga pemirsa jagi ngerundel dihati. Kok bisa acara debat presiden RI yang notabene memilih orang pertama di RI ini harus pake iklan??? Iklannya produk asing lagi!!!

Sebagai anak bangsa kita mengharapkan Indonesia akan dipimpin oleh seorang Presiden yang berani, mencintai bangsa, Negara dan rakyatnya, memajukan sector ekonomi dan pendidikan, menjaga kedaulatan setiap jengkal tanah air, diakui peranannya dalam dunia Internasional dan kuat serta mandiri dalam segala hal. Kita berharap Indonesia akan lebih maju dan sejahtera serta lebih adil dan bermartabat. Debat capres lebih santun daripada debat tim suksesnya.

Tidak ada komentar: