Warga terus berdatangan ke lokasi tewasnya Noordin M Top dan kelompoknya. Polisi pun sempat kewalahan. Kini pihak Polri memasang pagar seng di sekeliling rumah yang disewa Susilo alias Adeb yang berada di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, itu.Pemagaran itu membuat warga kecewa tidak bisa melihat kondisi rumah yang disana-sini hangus terbakar dan meninggalkan lubang bekas berondongan peluru itu. Apalagi, tinggi pagar mencapai sekitar 3 meter, sehingga hanya terlihat bagian atas rumahnya saja.Pada tempat kejadian perkara, masih terlihat sepeda motor Honda Grand yang hangus terbakar. Diduga terkena ledakan bom.
Meskipun TKP telah ditutupi pagar seng, ratusan masyarakat yang kebanyakan bukan warga setempat, tetap antusias menyaksikan sisa-sisa penyergapan yang diduga menewaskan empat orang tersebut.Namun mereka hanya dapat menyaksikan rumah yang terbakar akibat penyergapan tersebut dari jarak sekitar lima meter, atau di luar garis pembatas warna kuning polisi (police line). Polisi menjaga dengan ketat sekitar rumah Susilo ini.Polri menyergap rumah Susilo alias Adeb karena diduga menjadi tempat persembunyian teroris pada Rabu malam (16/9), dan baru selesai Kamis pagi (17/9). Pada penyergapan tersebut terjadi baku tembak selama tujuh jam dan ledakan sebanyak dua kali yang mengakibatkan rumah Susilo hangus terbakar.
Warga sekitar tidak menduga, jika rumah kontrakan itu selama ini dijadikan tempat mangkal para teroris. "Orangnya jarang keluar rumah, kami belum mengenalnya," ujar seorang tetangga rumah Susilo itu.
Sumber tvOne memastikan bahwa salah satu teroris yang tewas dalam penyergapan di Kepuhsari, Jebres, Solo, Jawa Tengah dipastikan adalah Noordin M. Top. Noordin tewas bersama tiga pria saat Detasemen Khusus 88 menyerbu rumah Susilo.Kepastian ini diperoleh berdasarkan ciri-ciri fisik Noordin. Tinggi, postur, hingga warna rambut sangat mirip dengan buronan teroris nomor satu itu.Saat ini, keempat jenazah termasuk jenazah Noordin dibawa ke RS Polri dokter Soekanto untuk identifikasi lebih lanjut.
Jenazah akan menjalani tes DNA untuk mendapatkan identitas yang lebih pasti.Seperti diketahui, pengepungan yang berlangsung sejak Rabu, 16 September 2009 pukul 23.00 WIB itu berakhir sekitar pukul 05.30 WIB. Empat orang di dalam rumah diduga tewas dalam pengepungan, termasuk seorang wanita.Wanita itu diduga adalah Putri Munawaroh, istri Susilo, pengontrak rumah yang digerebek Polri. Suaminya, Susilo alias Adib, juga diduga tewas. Susilo bekerja di sebuah pondok pesantren sebagai pengurus ternak sapi di Pondok Pesantren Al Kahfi Mojosongo.Bagus Budi Pranoto alias Urwah juga dikabarkan tewas dalam penggerebekan itu. Buron tersebut diduga berperan menyembunyikan Noordin M Top di Temanggung.Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Pernah divonis 3 tahun 6 bulan pada 2004, karena menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top. Satu orang lainnya yang diduga tewas adalah Maruto, pria yang diduga pernah menjadi dokter pribadi Noordin M Top.Seorang lainnya bernama Bejo ditangkap Rabu kemarin di Pasar Gading, Solo. Sementara identitas dua pria lainnya belum diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar