Jakarta, Mitos lokal menyebutkan bayi kembar dua yang lahir duluan adalah adik karena kakaknya membantu untuk keluar. Tetapi dunia kedokteran sepakat, bayi yang lahir duluan adalah kakak baru kemudian adiknya.
Terkadang pada kelahiran bayi kembar sulit menentukan siapa yang kakak dan siapa yang adik. Sebenarnya kelahiran bayi didasarkan pada tanggal dan waktu pada saat bayi tersebut keluar dari rahim ibunya.
Pada kehamilan kembar, bayi yang memiliki berat badan lebih besar cenderung akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan bayi yang satu lagi.
Biasanya kelahiran bayi yang kedua akan lebih mudah, karena jalan keluarnya sudah terbuka saat kelahiran bayi yang pertama. Jarak kelahiran antara bayi pertama dengan yang kedua biasanya sekitar 5 sampai 20 menit.
Jika kedua bayi dalam keadaan baik, maka tidak perlu mempercepat proses kelahiran. Karena selama menunggu dokter pun tetap memantu kondisi sang bayi untuk bisa menentukan cara apa yang harus dilakukan untuk membantu mengeluarkan si bayi.
Bayi kembar adalah bayi yang dilahirkan pada saat yang hampir bersamaan. Dikenal ada dua jenis kembar yaitu kembar identik yang berasal dari satu sel telur dan kembar non-identik (fraternal) yang berasal dari dua sel telur. Pada bayi kembar identik biasanya ditemukan banyak kemiripan dan pasti berjenis kelamin sama, ini karena berasal dari gen yang sama.
Diperkirakan terdapat 10 kelahiran bayi kembar dari 1.000 kelahiran. Dari jumlah itu kemungkinan terjadinya kembar identik hanya sekitar 30 persennya saja. Pada bayi fraternal jenis kelamin bayi bisa sama atau beda, dan biasanya tidak terlalu mirip hanya seperti kakak beradik saja.
Untuk bisa memiliki bayi kembar biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatkan berat badan maka kemungkinan memiliki bayi kembar bisa terjadi. Faktor lain yang kemungkinan turut mempengaruhi adalah hamil diusia tua serta faktor kesuburan.
Seperti dikutip dari Pregnancy, Jumat (30/10/2009) posisi bayi sangat menentukan bagaimana si kembar tersebut dilahirkan, apakah secara normal atau melalui operasi caesar. Sekitar 40 persen dari bayi kembar kedua kepalanya biasanya sudah berada di bawah. Namun terkadang bayi kedua bisa berubah posisinya setelah kelahiran bayi yang pertama.
Pada bayi kembar yang berada di posisi saling mengunci atau posisi 69 yaitu dimana kemungkinan satu bayi melintang dan satu bayinya lagi memanjang, sering membuat posisi bayi kembar tersebut berubah-ubah sehingga proses kelahiran biasanya melalui operasi caesar.
Perempuan yang melahirkan bayi kembar mungkin membutuhkan dukungan yang lebih besar, karena memiliki beberapa risiko seperti rahim yang merenggang, kontraksi rahim kurang, pendarahan yang mungkin lebih banyak atau kelahiran prematur. Tapi hal ini jangan menjadi beban bagi ibu hami, selama rajin berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti sarannya maka risiko tersebut bisa diminimalkan.
Sebaiknya ibu yang mengandung bayi kembar tidak perlu terlalu khawatir, karena melahirkan bayi kembar sama saja dengan melahirkan bayi tunggal. Tapi Anda memiliki keuntungan karena langsung mendapat dua bayi sekaligus.
Terkadang pada kelahiran bayi kembar sulit menentukan siapa yang kakak dan siapa yang adik. Sebenarnya kelahiran bayi didasarkan pada tanggal dan waktu pada saat bayi tersebut keluar dari rahim ibunya.
Pada kehamilan kembar, bayi yang memiliki berat badan lebih besar cenderung akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan bayi yang satu lagi.
Biasanya kelahiran bayi yang kedua akan lebih mudah, karena jalan keluarnya sudah terbuka saat kelahiran bayi yang pertama. Jarak kelahiran antara bayi pertama dengan yang kedua biasanya sekitar 5 sampai 20 menit.
Jika kedua bayi dalam keadaan baik, maka tidak perlu mempercepat proses kelahiran. Karena selama menunggu dokter pun tetap memantu kondisi sang bayi untuk bisa menentukan cara apa yang harus dilakukan untuk membantu mengeluarkan si bayi.
Bayi kembar adalah bayi yang dilahirkan pada saat yang hampir bersamaan. Dikenal ada dua jenis kembar yaitu kembar identik yang berasal dari satu sel telur dan kembar non-identik (fraternal) yang berasal dari dua sel telur. Pada bayi kembar identik biasanya ditemukan banyak kemiripan dan pasti berjenis kelamin sama, ini karena berasal dari gen yang sama.
Diperkirakan terdapat 10 kelahiran bayi kembar dari 1.000 kelahiran. Dari jumlah itu kemungkinan terjadinya kembar identik hanya sekitar 30 persennya saja. Pada bayi fraternal jenis kelamin bayi bisa sama atau beda, dan biasanya tidak terlalu mirip hanya seperti kakak beradik saja.
Untuk bisa memiliki bayi kembar biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatkan berat badan maka kemungkinan memiliki bayi kembar bisa terjadi. Faktor lain yang kemungkinan turut mempengaruhi adalah hamil diusia tua serta faktor kesuburan.
Seperti dikutip dari Pregnancy, Jumat (30/10/2009) posisi bayi sangat menentukan bagaimana si kembar tersebut dilahirkan, apakah secara normal atau melalui operasi caesar. Sekitar 40 persen dari bayi kembar kedua kepalanya biasanya sudah berada di bawah. Namun terkadang bayi kedua bisa berubah posisinya setelah kelahiran bayi yang pertama.
Pada bayi kembar yang berada di posisi saling mengunci atau posisi 69 yaitu dimana kemungkinan satu bayi melintang dan satu bayinya lagi memanjang, sering membuat posisi bayi kembar tersebut berubah-ubah sehingga proses kelahiran biasanya melalui operasi caesar.
Perempuan yang melahirkan bayi kembar mungkin membutuhkan dukungan yang lebih besar, karena memiliki beberapa risiko seperti rahim yang merenggang, kontraksi rahim kurang, pendarahan yang mungkin lebih banyak atau kelahiran prematur. Tapi hal ini jangan menjadi beban bagi ibu hami, selama rajin berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti sarannya maka risiko tersebut bisa diminimalkan.
Sebaiknya ibu yang mengandung bayi kembar tidak perlu terlalu khawatir, karena melahirkan bayi kembar sama saja dengan melahirkan bayi tunggal. Tapi Anda memiliki keuntungan karena langsung mendapat dua bayi sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar