Dunia ini terasa kejam bagi muslim Uighur yang masih warga Negara China namun secara politik dan ekonomi terpinggirkan. Ini tentu tidak terlepas dari sejarah masuknya daerah Propinsi Xinjiang kedalam Negara RRC pada tahun1949. Jenderal Wang Zhen membantai banyak suku Uighur agar mau bergabung dengan Negara komunis RRC. Saat ini hampir setengah dari 20 juta rakyat Propinsi Xinjiang adalah muslim Uighur yang secara budaya lebih dekat ke Asia Tengah. Sejarah memang tidak selalu ditulis dengan tinta emas namun terkadang dengan darah orang lain.
Kerusuhan yang telah menelan korban jiwa +/- 156 jiwa manusia memang tidak seberapa jika dibandingkan jumlah penduduk RRC yang mencapai 1,2 Milyar jiwa namun nyawa manusia tetap harus dipertanggungjawabkan kepada dunia. Polisi juga telah menangkap 1.434 orang yang diduga terlibat aksi kerusuhan massal yang menuntut perlakuan adil secara ekonomi dan politik seperti halnya suku HAN sebagai mayoritas di RRC. Tuntutan ini berakhir rusuh yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan ditangkapnya para aktivis suku UIGHUR MUSLIM.
Pemerintah RRC menuduh Rebiya Kadeer sebagai Ketua Komite Uighur Internasional yang saat ini tinggal di Amerika Serikat sebagai actor intelectualnya. Pemerintah RRC mendapat protes dari aktivis HAM di Belanda dengan melempari kaca jendela Kedubes RRC disana. Begitu juga di Jerman, Konsulat China di Munich mendapat amuk massa dan dilempari bom Molotov pada hari senin.
Jika kita simak dengan seksama kenapa muslim di China, Thailand, Myanmar dan Negara-negara lain mendapat perlakuan keras dari pemerintah setempat? Maka jawabannya karena sebagai suku minoritas muslim disana mendapat perlakuan yang tidak adil dibandingkan suku mayoritas yang sedang berkuasa di pemerintahan. Selain itu lemahnya Negara-negara Islam secara Politik dan Ekonomi di dunia membuat umat Islam tidak mendapat perlindungan yang baik. Perlakuan buruk terhadap warga Muslim dikarenakan tidak adanya satu negarapun yang berani menjadi pelindung. Berbeda dengan warga Negara Israel yang mendapat perlindungan 24 jam sampai akhir hayatnya dari bangsa Yahudi Israel dan Amerika Serikat. Ini karena merekalah yang mengatur dunia dan dunia ada digengaman mereka, baik itu secara politik, ekonomi dan lainnya.
Kerusuhan yang telah menelan korban jiwa +/- 156 jiwa manusia memang tidak seberapa jika dibandingkan jumlah penduduk RRC yang mencapai 1,2 Milyar jiwa namun nyawa manusia tetap harus dipertanggungjawabkan kepada dunia. Polisi juga telah menangkap 1.434 orang yang diduga terlibat aksi kerusuhan massal yang menuntut perlakuan adil secara ekonomi dan politik seperti halnya suku HAN sebagai mayoritas di RRC. Tuntutan ini berakhir rusuh yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan ditangkapnya para aktivis suku UIGHUR MUSLIM.
Pemerintah RRC menuduh Rebiya Kadeer sebagai Ketua Komite Uighur Internasional yang saat ini tinggal di Amerika Serikat sebagai actor intelectualnya. Pemerintah RRC mendapat protes dari aktivis HAM di Belanda dengan melempari kaca jendela Kedubes RRC disana. Begitu juga di Jerman, Konsulat China di Munich mendapat amuk massa dan dilempari bom Molotov pada hari senin.
Jika kita simak dengan seksama kenapa muslim di China, Thailand, Myanmar dan Negara-negara lain mendapat perlakuan keras dari pemerintah setempat? Maka jawabannya karena sebagai suku minoritas muslim disana mendapat perlakuan yang tidak adil dibandingkan suku mayoritas yang sedang berkuasa di pemerintahan. Selain itu lemahnya Negara-negara Islam secara Politik dan Ekonomi di dunia membuat umat Islam tidak mendapat perlindungan yang baik. Perlakuan buruk terhadap warga Muslim dikarenakan tidak adanya satu negarapun yang berani menjadi pelindung. Berbeda dengan warga Negara Israel yang mendapat perlindungan 24 jam sampai akhir hayatnya dari bangsa Yahudi Israel dan Amerika Serikat. Ini karena merekalah yang mengatur dunia dan dunia ada digengaman mereka, baik itu secara politik, ekonomi dan lainnya.
2 komentar:
kenapa muslim uighur dibantai tentara RRC karena, muslim uighur terlebih dahulu membantai suku HAN dalam demo yang katanya "DAMAI", laki perempuan dihantam semua. JADI tentara RRC yang kebanyakan suku HAN bales dendam, they says:" emang nya Luh aja apa yang bisa bunuh orang g jga bisa, udah sedikit belagu lagi"
apa karena sedikit lalu yang banyak boleh bunuh orang?? gimana kalau kejadiannya di Indonesia?? Boleh ngak yang mayoritas "serang" yang minoritas?? inga....inga..ting...piss
Posting Komentar