Hidup ini memang tidak mudah, banyak onak dan duri disetiap langkah perjalanan hidup. Kita hanya tidak memilih jalan mana yang akan dilalui. Jika ingin jalan tol yang mulus yang telah disediakan “developer” tentu kita hanya sebagai pengguna bahkan hanya penyewa saja. Memang hidup akan lebih enak karena kita tidak pernah kesakitan saat melaluinya. Kita hanya tinggal lewat dan “BAYAR TOL” lalu sampai ke rumah. Berhari-hari, bertahun-tahun kita lalui jalan tersebut namun tetap itu jalan ‘ORANG LAIN’ bukan jalan ‘SAYA’.
Saya memilih jalan yang belum pernah ditempuh dan dilalui orang lain. Jalan itu penuh onak dan duri, terjal dan berliku, dan saya harus membuat ‘JALAN SAYA SENDIRI” dengan sepenuh tenaga, pikiran dan waktu yang disediakan ALLAH SWT pencipta saya. Kontrak saya didunia ini telah saya tandatangani sewaktu saya didalam kandungan IBUNDA SAYA dan akan saya jalani dengan sepenuh hati. Tidak ada keraguan sedikitpun dalam hal itu bahwa HIDUP, MATI, KARIER, JODOH telah saya tentukan sendiri saat saya menandatangani ‘KONTRAK HIDUP” dihadapan ALLAH SWT.
Lalu apa yang harus saya takutkan tentang karier saya?? Apa saya tidak ingin sukses dalam karier seperti menjadi seorang pemimpin?? Tentu saja saya ingin sukses dan hebat dalam hal tersebut karena pada dasarnya saya adalah seorang PEMIMPIN yang telah dibuktikan dengan berhasilnya saya berada didunia ini. Sel sperma “saya” telah mengalahkan 1.999 sel sperma lainnya untuk menjadi ‘SAYA’, jadi saya tentu siap menjadi pemimpin dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya dikantor tapi juga dirumah, dilingkungan tempat tinggal, ditenggah keluarga dan dimana saja.
Andri Wongso dalam seminarnya mengatakan”Jika kita lembek di dalam maka kehidupan akan keras diluar” artinya kita tidak boleh manja, malas, jadi pemakai. Kita harus menciptakan jalan hidup kita sendiri. Orang bijak berkata “Jika ingin sukses buatlah jalan sendiri jangan lalui jalan orang lain” karena orang sukses dan besar adalah penemu(maker) bukan pemakai (follower).